Faith House

Selasa, 29 September 2009 merupakan hari yang sangat aku nanti – nantikan. Karena pada hari itu adalah hari dimana pemilu pemilihan BEM akan dilakukan. Pagi hari itu aku bangun dengan penuh semangat dan dengan penuh keyakinan kalau aku akan memenangkan pemilihan itu dan aku akan mencatatkan diri dalam buku sejarah UPH sebagai ketua BEM UPH Surabaya yang pertama. Ternyata Tuhan berkata lain. Pada saat perhitungan suara sore harinya aku kalah tiga suara dalam pemilihan itu, walaupun secara statistik akulah yang harusnya memenangkan perhitungan suara itu. Ada 33 surat suara yang tidak sah dan sebagian besar diantara surat suara yang tidak sah itu adalah milikku. Sebenarnya aku berniat mengajukan banding untuk mengesahkan 33 surat suara itu, karena tidak ada sosialisasi pemilu yang jelas pada pada saat itu. Tetapi karena tidak ada sukacita dihatiku maka aku mengurungkan niatku.
Diluar semuanya itu, aku tetap memelihara imanku pada Tuhan. Aku percaya bahwa ada rencana Tuhan yang indah yang Tuhan telah siapkan, dan aku mau terus belajar mengucap syukur dalam segala sesuatu. Setelah itu aku pulang kerumah untuk beristirahat dan berusaha melupakan kekalahan itu. Sesampainya dirumah aku mengeluarkan hp dari tasku dan melihat ada 28 pesan baru yang masuk. Aku kemudian membuka dan membacanya satu persatu, semua pesan itu isinya memberikan semangat dan penghiburan atas kekalahan tadi sore. Tapi ada satu pesan yang membuatku tertarik untuk membacanya, pesan itu dari sahabatku di kampus.

” Chello..selamat ! karena km telah berhasil menyelesaikan pertandingan ini...kalah menang itu biasa, yang luar biasa jika kamu bisa mengambil pelajaran dari proses tersebut. Jangan pernah menyerah dengan apapun karena kamu tahu dan percaya bahwa Tuhan punya rencana yang lebih indah dalam hidupmu. Kamu orang yang luar biasa dan itu karena Tuhanmu tentunya”.

Pesan ini sangat menguatkan aku, kemudian mengambil alkitab dan membaca ayat yang dia berikan, yaitu 2Tim 4:7 ” Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.” Ayat ini sangat menguatkan aku. Sehingga aku tahu bahwa aku telah mengakhiri pertandingan yang luar biasa ini bersama Yesus dan inilah hasil terbaik yang boleh Yesus berikan padaku dan inilah yang terbaik yang bisa aku lakukan. Apalagi aku selalu menyertakan Yesus dalam setiap perencanaan. Mulai dari mencari wakil, tim sukses, menyusun visi, misi dan program kerja bahkan sampai tahap akhir perhitungan suara. Aku dan Aldo (calon wakil) pun mau membayar harga dengan berpuasa. Sehingga aku semakin dikuatkan kalau ini adalah hasil yang terbaik yang Tuhan berikan. Selain itu aku juga mendapatkan tiga hal. Yang pertama Tuhan membuka mataku untuk melihat betapa banyaknya orang yang begitu mengasihiku saat ini, begitu banyak orang yang peduli padaku saat ini, dan Tuhan memberikan sahabat – sahabat yang luar biasa yang menguatkanku saat aku membutuhkan penguatan. Yang kedua, aku boleh menunjukan kepada semua dan ada orang yang bisa melihat, bahwa ada sosok yang luar biasa dalam hidupku yaitu Yesus.
Yang terakhir, yang terpenting adalah aku tetap memelihara iman dan pengharapanku pada Tuhan.

karena iman aku dikuatkan, karena iman aku memperoleh sukacita ditengah kegagalan, karena iman aku melangkah, karena aku melihat hari depan yang penuh harapan dan karena iman saya memiliki pengalaman pribadi yang indah bersama Yesus saat malam hari sebelum aku tertidur pada hari itu.
Pada malam itu aku menyanyi menyembah, sampai aku benar – benar merasakan Tuhan memelukku, namun Ia tidak berkata – kata. Ia hanya memelukku saja dan aku merasakan ada sukacita dan ada perasaan nyaman yang begitu luar biasa yang tidak pernah aku rasakan sebelumnya. Ada dekapan yang begitu nyata yang aku rasakan pada malam itu, aku terus menutup mata, dan terus menikmati keadaan itu yang benar – benar nyata Kemudian aku menangis dalam waktu yang cukup lama dan aku berdoa

” Bapa aku percaya ketika Engkau menutup pintu yang satu, maka Engkau akan membukakan pintu – pintu yang lain untukku, karena rencana-Mu tidak pernah gagal tapi rencana-Mu bisa berubah. Engkau telah memilihku kedalam dunia ini bukan karena kebetulan. Engkau menciptakanku untuk menjadi kepala dan bukan ekor, sehingga aku tahu bahwa aku diciptakan untuk setiap perbuatan baik yang telah Engkau rencanakan. Dan aku tahu Engkau akan memberikan padaku apa yang terbaik menurut waktu yang telah Engkau tentukan. Aku akan menunggu dan terus mempersiapkan diriku untuk menerima yang terbaik ketika yang terbaik itu datang, mungkin bukan sekarang tapi nanti. Dan yang terpenting saat ini aku telah berjalan bersama Engkau setiap saat, dan telah mengakhiri salah satu bagian dari rencana-Mu dengan sangat indah bersama – sama dengan Engkau. Ini aku anak-Mu Tuhan, aku bangga memiliki Bapa seperti Engkau ; Engkau yang terbaik yang pernah aku miliki, dan yang selama-Nya aku miliki. Ajar aku untuk terus dekat dan menghabiskan hidupku bersama-Mu. Amin ”